Profil Desa Manjung

Ketahui informasi secara rinci Desa Manjung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Manjung

Tentang Kami

Profil Desa Manjung, Sawit, Boyolali. Kenali potensinya sebagai sentra industri tahu rumahan yang legendaris, model sinergi peternakan sapi, dan lumbung padi produktif yang berada di perbatasan strategis Boyolali-Klaten.

  • Sentra Industri Tahu Rumahan

    Dikenal luas sebagai "Kampung Tahu," di mana puluhan unit usaha rumahan secara turun-temurun memproduksi tahu berkualitas.

  • Model Ekonomi Sirkular

    Menerapkan sinergi cerdas di mana limbah ampas tahu dari industri dimanfaatkan secara masif sebagai pakan ternak sapi potong, menciptakan siklus ekonomi yang efisien.

  • Lumbung Padi di Perbatasan

    Memiliki lahan pertanian sawah beririgasi yang subur dan produktif, menjadikannya salah satu lumbung pangan penting di perbatasan Boyolali-Klaten.

XM Broker

Di sudut paling selatan Kabupaten Boyolali, berbatasan langsung dengan hamparan sawah Kabupaten Klaten, terdapat sebuah desa yang geliat ekonominya berpusat pada sebutir biji kedelai. Desa Manjung di Kecamatan Sawit telah lama memantapkan reputasinya sebagai "Kampung Tahu," sebuah pusat industri rumahan yang tak pernah berhenti berproduksi. Namun keistimewaan Desa Manjung tidak hanya terletak pada produk tahunya, melainkan pada sebuah sistem sinergi cerdas yang telah berjalan alami selama puluhan tahun: limbah produksinya menjadi berkah bagi sektor peternakan. Profil Desa Manjung ialah potret sebuah komunitas yang mahir dalam mengolah sumber daya, menciptakan model ekonomi sirkular yang tangguh di atas fondasi agraris yang kokoh.

Geografi Perbatasan dan Potret Demografi

Secara administratif, Desa Manjung merupakan bagian dari Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya sangat strategis, berada di "bibir" perbatasan antara Boyolali dan Kabupaten Klaten, dengan Sungai Cemoro sebagai salah satu penanda batas alamiahnya. Posisi sebagai desa perbatasan ini menjadikan Manjung sebagai zona interaksi ekonomi dan sosial yang dinamis antara dua kabupaten. Wilayahnya merupakan dataran rendah yang subur dengan jaringan irigasi yang mapan, sebuah kondisi ideal yang menopang pilar-pilar ekonominya.Luas wilayah Desa Manjung yaitu sekitar 2,01 kilometer persegi. Wilayahnya berbatasan dengan beberapa desa di dua kabupaten. Di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Kateguhan. Di sebelah timur, bersebelahan dengan Desa Karangduren. Sementara di sisi selatan, berbatasan dengan Desa Kuncen (Kecamatan Ceper, Klaten) dan di sebelah barat, berbatasan dengan Desa Tegalrejo (Kecamatan Ceper, Klaten).Berdasarkan data kependudukan resmi, Desa Manjung dihuni oleh 3.538 jiwa. Dengan luas wilayahnya, tingkat kepadatan penduduknya tergolong sangat tinggi, mencapai 1.760 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan ini merefleksikan pemanfaatan lahan yang intensif untuk permukiman dan puluhan unit usaha produksi tahu yang tersebar di seluruh desa.

Industri Tahu: Jantung Ekonomi Berbasis Kedelai

Denyut nadi utama perekonomian Desa Manjung ialah industri pembuatan tahu. Hampir di setiap gang desa, dapat ditemui rumah-rumah produksi yang mengepulkan uap wangi rebusan kedelai. Usaha ini dijalankan dalam skala industri rumahan, di mana setiap keluarga mengelola bengkel kerjanya sendiri dengan melibatkan anggota keluarga dan beberapa tenaga kerja dari lingkungan sekitar. Keterampilan membuat tahu ini diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikan kualitas tahu Manjung dikenal konsisten.Proses produksi berjalan setiap hari, dimulai sejak dini hari untuk mengejar waktu distribusi ke pasar. Para perajin dengan telaten melalui setiap tahapan, mulai dari perendaman dan penggilingan kedelai, perebusan bubur kedelai, penyaringan untuk memisahkan sari dan ampas, hingga proses penggumpalan dan pencetakan menjadi balok-balok tahu segar.Produk tahu dari Manjung didistribusikan secara luas oleh para pedagang dan tengkulak ke pasar-pasar tradisional, warung makan, dan penjual sayur keliling di wilayah Boyolali, Klaten, hingga Solo. Industri ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan utama, tetapi juga telah menjadi identitas dan kebanggaan bagi masyarakat Desa Manjung.

Sinergi Cerdas: Dari Ampas Tahu ke Pakan Ternak

Keunikan dan kekuatan model ekonomi Desa Manjung terletak pada sistem ekonomi sirkular yang terbentuk antara industri tahu dan sektor peternakan. Proses produksi tahu menghasilkan produk sampingan atau limbah dalam jumlah besar berupa ampas tahu. Di desa lain, ampas ini mungkin menjadi masalah, tetapi di Manjung, ampas tahu adalah komoditas berharga.Ampas tahu yang kaya akan protein menjadi sumber pakan alternatif yang sangat bergizi dan terjangkau bagi ternak, khususnya sapi potong. Hampir setiap perajin tahu di Manjung juga merupakan peternak sapi, atau setidaknya menjual ampas tahunya kepada tetangga yang memiliki ternak. Sinergi ini menciptakan hubungan simbiosis mutualisme yang sangat efisien."Usaha tahu dan ternak sapi di sini tidak bisa dipisahkan. Ampas dari pembuatan tahu langsung kami berikan untuk pakan sapi, jadi tidak ada yang terbuang. Biaya untuk pakan jadi lebih ringan," jelas seorang warga yang merupakan perajin tahu sekaligus peternak.Model ini secara signifikan menekan biaya operasional bagi para peternak, sehingga meningkatkan margin keuntungan mereka. Di sisi lain, para perajin tahu mendapatkan nilai tambah dari produk sampingannya. Siklus "dari kedelai menjadi tahu, dari ampas tahu menjadi daging" ini merupakan contoh nyata dari penerapan prinsip ekonomi sirkular di tingkat pedesaan yang berjalan secara organik dan berkelanjutan.

Lumbung Padi sebagai Fondasi Utama

Meskipun industri tahu dan peternakan menjadi motor penggerak ekonomi yang dinamis, Desa Manjung tetap berdiri kokoh di atas fondasi agrarisnya sebagai desa penghasil padi. Lahan pertanian sawah beririgasi teknis yang subur masih mendominasi sebagian besar lanskap desa. Sektor ini menjamin ketahanan pangan bagi warga dan memberikan stabilitas pendapatan yang tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga kedelai atau daging sapi. Para petani di Manjung terus mengelola lahan mereka dengan tekun, memastikan desa ini tetap menjadi salah satu lumbung pangan penting di perbatasan.

Penutup: Visi Manjung sebagai Desa Agribisnis Terpadu

Desa Manjung, Kecamatan Sawit, adalah sebuah teladan cemerlang tentang bagaimana sebuah komunitas pedesaan dapat membangun sistem ekonomi yang tangguh, efisien, dan terintegrasi. Lebih dari sekadar "Kampung Tahu," Manjung merupakan laboratorium hidup dari praktik ekonomi sirkular. Kemampuan warganya untuk mengubah limbah menjadi berkah adalah kunci dari keberhasilan dan ketahanan ekonomi mereka. Ke depan, dengan potensi penguatan branding "Tahu Manjung" dan pengembangan pengelolaan limbah cair tahu yang lebih modern, Desa Manjung memiliki visi untuk tidak hanya menjadi pusat produksi, tetapi juga menjadi pusat edukasi agribisnis terpadu yang inspiratif.